Minggu, 01 April 2012

Jangan Lengah Rawat Mobil Matic

NYAMAN digunakan, namun perawatan mobil matic harus diperhatikan. Hindari kecelakaan karena kelengahan kita merawat transmisi matic. Cara menggunakan transmisi pun ikut memengaruhi usia keawetannya.

Pengecekan awal, lazimnya dimulai dari memeriksa kualitas minyak transmisi otomatis dan kebocoran packing-packingnya. Kendaraan mengharuskan minyak selalu dalam volume yang normal, oleh karena  itu mengganti oli harus dilakukan jika sudah waktunya. Kekurangan pelumas dapat menimbulkan kerusakan.

Kualitas minyak transmisi otomatis bisa bertahan sekria 20.000 km, bila dipergunakan sesuai aturan dan tidak terjadi kebocoran. Daya tahannya bisa lebih baik dibanding transmisi manual.

Bak penampung minyak juga harus diperhatikan. Letaknya yang berada di bawah bagian mobil, sangat rentan dari kemungkinan tersenggol  polisi tidur atau batu. Hal ini dapat menyebabkan kebocoran cairan. Kebocoran tersebut dapat menghentikan mekanisme kerja transmisi otomatik.

Penyebab keausan pada komponen transmisi otomatis juga harus diperhatikan. Biasanya terjadi apabila salah memilih posisi tuas porseneling. Oleh karena itu, pengemudi harus mengetahui kegunaan masing-masing posisi tuas perseneling.

Perangkat kanvas juga penting diperhatikan, salah apabila ada pemahaman mobil matic tidak menggunakan kopling dengan kanvasnya. Padahal jumlah kanvasnya bisa lebih banyak dibanding mobil manual.

Kanvas kopling tersebut, akan saling bergesekan pada saat persneling bekerja menggerakkan mobil. Dari gesekan tersebut, timbul serpihan serbuk halus. Makin tua umur oli, makin berkurang viskositas atau kekentelannya. Jika gesekan makin keras, maka makin banyak serpihan yang dihasilkan. Kelamaan serbuk dapat menyumbat filter oli sehingga oli tak bersirkulasi sempurna. Kanvas kopling pun saling bergesekan langsung tanpa dilumasi oli.

Gejala kerusakan transmisi matic bisa dirasakan dari slip kopling. Indikasinya terjadi ketidakseimbangan putaran mesin dengan laju mobil. Mesin sudah meraung di putaran tinggi, tetapi mobil berjalan dengan laju yang tidak seimbang dengan deru suara mesin. Perpindahan gigi persneling juga mengentak, tak halus seperti biasa. Ini bisa dicek dengan memasukkan persneling ke posisi D atau R, lalu rem dilepas. Dalam kondisi sehat, mobil langsung bergerak. Bila tidak, patut dicurigai ada masalah di transmisi matic.

Salah satu kesulitan menggunakan mobil otomatis, apabila kendaraan mogok dan harus didorong. Posisi roda mobil yang digerakkan transmisi tersebut harus diangkat. Pada sistem matic, putaran mesin dipindahkan untuk memutar roda melalui minyak yang disemprotkan ke setiap gigi percepatan. Sedangkan bila ditarik, yang terjadi adalah proses kebalikannya. Putaran roda akan menghasilkan tekanan kepada katup selenoid yang tertutup karena mesin tidak dihidupkan. Yang rusak biasanya seal. Bila sudah parah, pompa minyak transmisi tersebut yang akan rusak. (diolah dari berbagai sumber) (ton)

2 komentar:

  1. terima kasih saya jadi agak mengerti, mobil soluna saya agak menghentak jika di pindah kan posisi D dan R jika sudah seperti ini besarkah biaya perbaikannya di tunggu jawabannya di 083877778500 Aldino

    BalasHapus