Jumat, 20 April 2012

Matikan Mesin, Jangan Buru-Buru..!

 

Salah satu kebiasaan buruk pengemudi yang sulit dihilangkan adalah terburu-buru mematikan mesin kendaraan pada saat memarkir kendaraan. Padahal kebiasaan buruk ini sebenarnya bisa membawa dampak negatif di masa mendatang. So, demi menghindari dampak yang tidak diharapkan dari hal yang awalnya cukup sepele ini, ada baiknya anda menyimak beberapa hal dibawah ini:
  • Saat mematikan mesin jangan langsung memutar kontak ke posisi off dan menggeber-geber gas. Hal ini sangat berpengaruh pada pelumasan mesin. Saat putaran tinggi mesin memerlukan pelumasan yang lebih baik. Tapi karena langsung dimatikan meskipun masih ada sisa oli pada dinding boring (rumah silinder), pelumasan menjadi berkurang. Jika sering dilakukan mesin akan aus atau jebol.
  • Mesin yang langsung dimatikan setelah digeber pada kecepatan tinggi adalah cara yang kurang tepat. Karena saat itu dapur pacu baru saja bekerja keras dari menempuh perjalanan. Dalam keadaan mesin bertemperatur tinggi, tentu komponen di dalamnya masih mengembang, jika tiba-tiba dimatikan hal itu akan merusak dinding silinder.
  • Disamping itu mesin yang dituntut melakukan putaran tinggi secara terus menerus pasti mengalami stress. Kondisi ini membuat keadaan mesin belum stabil.
  • Kebiasaan mematikan mesin tiba-tiba sehabis melaju pada kecepatan tinggi dapat menyebabkan ring piston cepat aus. Selanjutnya merembet pada penurunan kompresi sehingga tenaga menjadi payah.
  • Untuk itu saat mematikan mesin diamkan putaran iddling beberapa saat sampai mesin benar-benar dalam keadaan stationer. Setelah itu putar kunci kontak ke posisi off.
[ayd/timABT with source from oto.co.id]